Beberapa tahun yang lalu salah seorang tetangga saya yang beda RW jatuh sakit. Selama beberapa hari lamanya dia harus mondok di rumah sakit untuk opname. Alhamdulillah, Allah Swt. menitipkan rezeki bagi saya dan keinginan untuk menengoknya. Berbekal uang 20 ribu rupiah, saya membeli beberapa bungkus kue untuk si sakit dan sisanya saya gunakan untuk uang transport.
Tidak lebih
dari setengah jam saya berada di bangsal rumah sakit untuk menengok
tetangga saya itu. Akan tetapi, efek positif yang saya dapatkan dari
kunjungan yang singkat dan dari uang yang 20 ribu tersebut sangat luar
biasa dan berjangka panjang. Sebelumnya, saya tidak begitu akrab dengan
tetangga tersebut, hanya kenal biasa, dan tidak pernah berkomunikasi
apa-apa selain say hallo saja saat mau pergi
bekerja. Setelah peristiwa itu, silaturahmi di antara kami menjadi lebih
intens. Kalau saya membutuhkan pertolongan, keluarga itu tidak
segan-segan untuk menolong. Begitu pula sebaliknya. Ada keharmonisan dan
nuansa baru dalam hubungan bertetangga yang dulu tidak pernah hadir.
Semua itu berawal dari sedikit saja perhatian dan kasih sayang yang kita
berikan ketika orang lain membutuhkannya.
Ada kisah lain
yang lebih dramatis. Kali ini tentang seorang teman kost yang mengalami
kecelakaan motor sehingga dia harus “mendekam” di rumah sakit tiga
minggu lamanya. Dari sejumlah petugas medis yang merawatnya, ada seorang
suster yang sangat intens dan telaten dalam merawat kawan saya ini. Dia
pun, menurut saya, sangat sulit dibilang jelek … alias cantik. Bagi
suster muda ini, merawat pasien bukan hanya tuntutan tugas, melainkan
tuntutan hati nurani untuk meringankan beban sesama yang tengah
dirundung musibah. Dia pun menganggap setiap kunjungannya kepada pasien
adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Itulah mengapa
setiap pasien yang ditanganinya merasa puas atas pelayanannya yang
optimal, termasuk kawan saya dan keluarganya. Tidak lebih dari dua tahun
setelah kejadian itu, datanglah undangan pernikahan kepada saya. Dalam
kartu undangan tersebut tertera nama kawan saya dengan suster cantik
yang sempat merawatnya tersebut .
Ada sejumlah
kebaikan yang Allah Swt. tampakkan kepada kita melalui kisah ini, yaitu
sembuhnya penyakit, bersatunya dua insan dalam tali pernikahan, dan
terjalin eratnya hubungan kekeluargaan antara dua keluarga besar. Boleh
jadi, inilah yang kelak akan mendatangkan berkah dan rahmat Allah bagi
keluarga tersebut. Insya Allah.
“Tidak ada nikmat kebaikan yang Allah berikan setelah Islam selain saudara yang saleh. Jika kalian merasakan kecintaan dari saudaranya, peganglah kuat-kuat persaudaraan dengannya.” — Umar bin Khattab —
0 komentar:
Posting Komentar